Tugas

DSC00393.jpg

Mendidik Pemimpin Pelayan

Ini adalah misi Lembaga Bahasa Harapan Papua untuk mengembangkan, menumbuhkan, dan mendidik para pemimpin pelayan. Gagasan kepemimpinan hamba diambil dari kehidupan juruselamat kita Yesus Kristus. Dalam Markus 10:43-45 dan Yohanes 13: 14,15 (lihat di bawah) Yesus mengatakan bahwa kita harus menjadi hamba dan melayani orang lain dalam kasih. Kehidupan Yesus adalah contoh bagaimana kita dapat mengasihi dan melayani orang lain sambil tetap memimpin mereka.

Tapi di antara kamu itu harus sangat berbeda. Siapa pun yang ingin menjadi pemimpin di antara kamu harus terlebih dahulu menjadi hambamu, dan siapa pun yang ingin menjadi yang pertama harus menjadi budak dari semua. Karena bahkan aku, Anak Manusia, datang ke sini bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani orang lain, dan untuk memberikan hidupku sebagai tebusan bagi banyak orang (Markus 10: 43-45 NLT).

Dan karena aku, Tuhan dan Guru, telah membasuh kakimu, engkau harus membasuh kaki masing-masing. Saya telah memberi Anda contoh untuk diikuti. Lakukanlah seperti yang telah kulakukan kepadamu (Yohanes 13:14,15 NLT).

Harapan Papua berusaha untuk mengajar siswa kami apa artinya memimpin sebagai pelayan. Kami melakukan ini dengan mengajar kelas tentang Alkitab, pembentukan Spiritual, dan melibatkan siswa dalam kelompok kecil. Perjalanan dimulai dengan mengetahui siapa mereka di dalam Kristus dan siapa Yang Allah panggil mereka untuk melayani.

Lebih lanjut tentang Misi Harapan Papua

Papua adalah provinsi paling terpencil di Indonesia, dan meskipun diberkati dengan sumber daya alam yang melimpah (tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar kedua) serta warisan budaya yang kaya, hanya 1% orang Papua yang menerima pendidikan perguruan tinggi sementara HIV &AIDS merenggut nyawa 3% dari populasi(BPS* & UNICEF).

Papua Hope berfokus pada pendidikan dan kemuridan, mengajarkan siswa bahwa mereka harus memegang di satu sisi kekayaan Papua dan di sisi lain tantangan unik yang mereka hadapi, dan dalam ketegangan ini, mereka dipanggil untuk menggunakan berkat pendidikan mereka untuk memberkati orang lain, menjadi pemimpin pelayan.

Papua Hope diposisikan untuk segera berdampak pada calon pemimpin Papua, dan selama beberapa tahun yang mendatang ini, kami berupaya mengembangkan institusi utama Papua untuk pendidikan tinggi, sehingga dapat memberikan keunggulan pendidikan yang berkelanjutan, mendidik generasi pemimpin pelayan masa depan. 

"*BPS mencatat bahwa Papua memiliki angka partisipasi perguruan tinggi terendah di Indonesia, yaitu kurang dari 60.000 mahasiswa di tahun 2016, dan angka buta huruf tertinggi (35% penduduk Papua buta huruf di usia 15-55 tahun)."